Pada Sabtu, 26 April 2025, Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bertemu secara pribadi di sela-sela pemakaman Paus Fransiskus di Basilika Santo Petrus, Vatikan. Pertemuan selama 15 menit ini menandai interaksi langsung pertama mereka sejak pertemuan tegang di Gedung Putih pada Februari lalu. Keduanya duduk di barisan depan bersama para pemimpin dunia lainnya, termasuk Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer.
Pertemuan ini berlangsung di tengah upaya diplomatik untuk mengakhiri konflik antara Rusia dan Ukraina yang telah berlangsung sejak 2022. Trump, yang sebelumnya mengkritik Presiden Rusia Vladimir Putin atas serangan rudal terhadap warga sipil di Kyiv, menyatakan bahwa pertemuannya dengan Zelensky “sangat produktif” dan menekankan perlunya kesepakatan damai segera.
Zelensky menggambarkan pertemuan tersebut sebagai “baik” dan berpotensi menjadi momen bersejarah jika menghasilkan hasil nyata. Ia menekankan pentingnya gencatan senjata total dan perdamaian abadi untuk mencegah konflik di masa depan.
Meskipun ada perbedaan pandangan sebelumnya, pertemuan ini menunjukkan upaya kedua pemimpin untuk menjembatani perbedaan demi mencapai solusi damai. Trump juga menyatakan bahwa jika tidak ada kemajuan dalam negosiasi damai, dukungan AS terhadap Ukraina dapat dipertimbangkan kembali.
Pemakaman Paus Fransiskus, yang dihadiri oleh lebih dari 400.000 pelayat dan lebih dari 130 delegasi internasional, menjadi latar simbolis bagi pertemuan ini. Paus Fransiskus dikenal sebagai pemimpin spiritual yang mendorong perdamaian dan dialog antarbangsa.
Pertemuan antara Trump dan Zelensky di sela-sela pemakaman ini menandai babak baru dalam diplomasi internasional, dengan harapan bahwa dialog ini dapat membuka jalan menuju perdamaian yang lebih luas di kawasan tersebut.
