Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melanjutkan lawatan diplomatiknya di Timur Tengah dengan bertolak dari Doha, Qatar, menuju Amman, Yordania, pada Minggu (13/4). Perjalanan ini merupakan bagian dari upaya Indonesia untuk memperkuat hubungan bilateral dan berkontribusi dalam penyelesaian krisis kemanusiaan di Gaza.
Sebelumnya, Prabowo melakukan pertemuan resmi dengan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, di Istana Amiri Diwan, Doha. Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin membahas kerja sama strategis antara Indonesia dan Qatar, termasuk penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di bidang energi, investasi, dan pendidikan.
Setelah menyelesaikan agenda di Qatar, Prabowo melanjutkan perjalanan ke Amman, Yordania, untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) bertajuk “Call for Action: Urgent Humanitarian Response for Gaza” yang diselenggarakan oleh Yordania, Mesir, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Dalam konferensi ini, Prabowo mewakili Indonesia untuk menyuarakan dukungan terhadap gencatan senjata di Gaza dan menawarkan bantuan kemanusiaan, termasuk kesiapan Indonesia untuk menampung sementara warga Palestina yang terdampak konflik.
Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian lawatan Prabowo ke lima negara di Timur Tengah, termasuk Uni Emirat Arab, Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania. Tujuan utama dari perjalanan ini adalah untuk memperkuat hubungan bilateral dan berkontribusi dalam penyelesaian konflik di Gaza.
Dalam pernyataannya, Prabowo menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung perdamaian di Timur Tengah dan memberikan bantuan kepada warga Palestina yang terdampak konflik. “Kami siap untuk mengevakuasi warga Palestina yang terluka, trauma, dan anak-anak yatim ke Indonesia untuk dirawat sementara hingga situasi di Gaza membaik,” ujar Prabowo.
Kehadiran Prabowo dalam konferensi ini diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang aktif dalam diplomasi internasional dan berkontribusi dalam penyelesaian konflik di Timur Tengah.
