Dedi Mulyadi Tegas! Bangunan Liar di Sepanjang Sungai Citarum Akan Dibongkar

banner 510x60

​Pada 3 Maret 2025, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengumumkan rencana tegas untuk membongkar bangunan yang berdiri di sepanjang Sungai Citarum. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah provinsi dalam mengatasi permasalahan lingkungan yang telah lama mengganggu sungai terpanjang di Jawa Barat tersebut.​

Kondisi Terkini Sungai Citarum

banner 510x120

Sungai Citarum, dengan panjang sekitar 300 kilometer, memiliki peran vital bagi kehidupan masyarakat Jawa Barat. Sungai ini tidak hanya menjadi sumber air bagi jutaan penduduk, tetapi juga mendukung sektor pertanian, perikanan, dan industri. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, Citarum menghadapi degradasi lingkungan yang serius. Pencemaran akibat limbah industri, sampah rumah tangga, dan pendirian bangunan liar di sepanjang bantaran sungai telah menyebabkan penurunan kualitas air dan seringnya terjadi banjir.​

Langkah Tegas Pemerintah Provinsi

Dalam pernyataannya pada 3 Maret 2025, Dedi Mulyadi menegaskan komitmennya untuk membersihkan Sungai Citarum dari berbagai bentuk pelanggaran. Ia menyatakan bahwa seluruh bangunan yang menggunakan Sungai Citarum akan dibongkar, kecuali jembatan yang memiliki fungsi vital bagi transportasi. “Seluruh bangunan yang menggunakan Sungai Citarum akan kami bongkar, kecuali jembatan,” ujar Dedi Mulyadi.

Peninjauan Lapangan dan Temuan

Gubernur Dedi Mulyadi secara langsung meninjau kondisi Sungai Citarum dan menemukan berbagai permasalahan yang memprihatinkan. Ia melihat tumpukan sampah rumah tangga, limbah industri, serta bangunan liar yang berdiri di sepanjang bantaran sungai. Kondisi ini tidak hanya mencemari sungai tetapi juga menghambat aliran air, meningkatkan risiko banjir di musim hujan. Dalam sebuah video yang diunggah oleh Kompas.com, terlihat Dedi Mulyadi turun langsung ke sungai untuk membersihkan sampah yang menumpuk. ​

Dukungan dan Tantangan

Rencana pembongkaran bangunan di sepanjang Sungai Citarum mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk aktivis lingkungan dan masyarakat yang peduli terhadap kelestarian sungai. Mereka menilai langkah ini sebagai upaya nyata pemerintah dalam menyelamatkan Citarum dari kerusakan lebih lanjut. Namun, tantangan juga muncul, terutama dari pihak-pihak yang memiliki bangunan di sepanjang sungai. Beberapa di antaranya mengklaim memiliki izin resmi atau telah menempati lahan tersebut selama bertahun-tahun. Pemerintah provinsi perlu melakukan pendekatan yang bijak, termasuk dialog dan sosialisasi, untuk memastikan bahwa kebijakan ini dapat diterima dan dilaksanakan tanpa menimbulkan konflik sosial.​

Upaya Terpadu untuk Pemulihan Citarum

Pembongkaran bangunan liar hanyalah salah satu langkah dalam upaya komprehensif pemulihan Sungai Citarum. Pemerintah provinsi juga merencanakan program rehabilitasi lahan di sekitar sungai, penegakan hukum terhadap pembuang limbah ilegal, serta edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan sungai. Kolaborasi dengan pemerintah pusat, lembaga swadaya masyarakat, dan sektor swasta diharapkan dapat mempercepat proses pemulihan ini.​

Harapan ke Depan

Dengan langkah-langkah tegas yang diambil oleh Gubernur Dedi Mulyadi dan dukungan dari berbagai elemen masyarakat, diharapkan Sungai Citarum dapat kembali ke kondisi yang lebih baik. Pemulihan Citarum bukan hanya tentang mengembalikan fungsi ekologisnya, tetapi juga memastikan bahwa sungai ini dapat terus memberikan manfaat bagi generasi mendatang. Kesadaran kolektif dan tindakan nyata menjadi kunci dalam menjaga kelestarian salah satu aset alam terpenting di Jawa Barat ini.

banner 510x120

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *