Putin: Rusia Harus Percepat Rencana Penambangan Litium untuk Kemandirian Industri

banner 510x60

Moskow, 22 Februari 2025 – Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan pentingnya percepatan eksploitasi cadangan litium dalam negeri guna mengurangi ketergantungan pada impor. Pernyataan ini disampaikan dalam sebuah pertemuan dengan pejabat industri pertambangan dan energi di Kremlin, menyusul dampak sanksi Barat yang membatasi akses Rusia terhadap logam penting ini.

Litium: Logam Strategis untuk Teknologi Masa Depan

banner 510x120

Litium adalah salah satu bahan baku utama dalam produksi baterai listrik yang digunakan untuk kendaraan listrik (EV), perangkat elektronik, hingga penyimpanan energi terbarukan. Seiring meningkatnya permintaan global terhadap litium, negara-negara dengan cadangan besar, seperti Rusia, mulai berlomba-lomba mengamankan produksi dan rantai pasokannya.

Meskipun Rusia memiliki potensi besar dalam sektor ini, selama bertahun-tahun negara ini bergantung pada impor litium dari Amerika Latin dan China. Namun, sejak konflik Rusia-Ukraina pecah pada 2022, sanksi ekonomi dari negara-negara Barat semakin membatasi impor bahan baku strategis, termasuk litium.

Putin Dorong Pengembangan Produksi Domestik

Dalam pertemuan tersebut, Putin menekankan perlunya mempercepat eksplorasi dan penambangan litium di wilayah Rusia agar negara tidak lagi bergantung pada pasokan asing.

“Kita harus mengembangkan produksi litium kita sendiri dan mempercepat implementasi proyek-proyek pertambangan dalam negeri. Rusia memiliki sumber daya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan industri nasional tanpa harus mengandalkan impor,” ujar Putin, dikutip dari Reuters.

Selain litium, ia juga menyoroti pentingnya produksi mineral strategis lainnya, seperti nikel, kobalt, dan logam tanah jarang yang sangat dibutuhkan dalam industri teknologi tinggi.

Target 2030: Rusia Mandiri dalam Pasokan Litium

Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, Rusia menargetkan untuk mencapai kemandirian dalam pasokan litium dan logam strategis lainnya pada tahun 2030. Pemerintah berencana mempercepat eksplorasi sumber daya baru, memperluas kapasitas produksi, serta meningkatkan investasi di sektor pertambangan dan pengolahan bahan baku.

Beberapa perusahaan pertambangan milik negara dan swasta telah menyatakan kesiapan mereka untuk mendukung langkah ini. Salah satunya adalah Norilsk Nickel dan Rosatom, yang telah mengumumkan rencana untuk mengembangkan proyek pertambangan litium di Siberia dan Timur Jauh Rusia.

Dampak Geopolitik dan Ekonomi

Keputusan Rusia untuk meningkatkan produksi litium domestik diperkirakan akan berdampak signifikan pada pasar global. Dengan memperkuat industri pertambangan litium, Rusia dapat mengurangi tekanan ekonomi akibat sanksi dan sekaligus menjadi pemain utama dalam rantai pasok baterai listrik global.

Selain itu, langkah ini juga bisa mengubah dinamika geopolitik perdagangan litium, yang saat ini didominasi oleh negara-negara seperti China, Australia, dan Amerika Latin.

Dengan percepatan eksplorasi dan produksi litium dalam negeri, Rusia berusaha melepaskan diri dari ketergantungan impor serta memperkuat posisinya sebagai pemasok utama logam strategis dunia. Di tengah meningkatnya permintaan global terhadap baterai listrik dan energi terbarukan, kebijakan ini dapat menjadi langkah strategis bagi Rusia dalam menghadapi tantangan ekonomi dan geopolitik ke depan.

banner 510x120

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *